BerdayakanMasyarakat, Rumah Zakat Salurkan Bantuan Kambing. Berdayakan Masyarakat, Rumah Zakat Salurkan Bantuan Kambing. Selasa, 19 Juli 2022; Network. Suara Merdeka Muria; Suara Merdeka Banyumas BANTUAN KAMBING: Rumah Zakat melalui Relawan Inspirasi Desa Berdaya menyalurkan tiga ekor kambing kepada masyarakat di Kelurahan Dukuh Kota
KambingBantuan Mati "Massal", Gerindra Desak Usut Kasus Bantuan Ternak. Editor : Novitri Selvia. -. 4 January 2022 10:52 am. 102. EVALUASI: Fraksi Gerindra DPRD Sumbar menyampaikan laporan dan evaluasi tahun 2021 dan rekomendasi awal tahun 2022 Fraksi Gerindra atas kinerja Pemprov Sumbar, di Gedung DPRD Sumbar, kemarin (3/1). (EKA RIANTO
ProposalPengajuan Bantuan Bibit Kambing--> BERITA DESA. Informasi Berfaedah Untuk Kalian Semua. Ilmu Pemerintahan. merupakan salah satu desa yang berada di wilayah pegunungan Kecamatan .. yang sebagian wilayahnya dipergunakan untuk persawahan dan perkebunan serta tanah tegalan yang banyak ditumbuhi oleh rerumputan yang tumbuh secara
DalamSambutannya, Bupati Siak Alfedri sangat senang dan merasa bersyukur atas bantuan yang diterima dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan berupa hewan ternak kambing sebanyak 25 ekor Kambing, yakni 3 ekor kambing jantan dan 22 ekor kambing betina kepada kelompok Jaya Sakti Dayun Kampung Sialang Sakti.
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah bersama Administratur Perhutani KPH Jombang, berikan bantuan ternak Kambing dan santunan kepada Anak Yatim Piatu di Desa Pojok Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Adapun bantuan yang diberikan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pojok Klitih, yakni sebanyak 48 ekor Kambing dan uang tunai sekitar 62 []
TunjangPerekonomian warganya, Kades Hongoa Salurkan Bantuan Kambing; Rencana Buka Kunjungan Tatap Muka Oleh Keluarga WBP, Rutan Kelas II B Unaaha Gelar Sosialisasi; Kadin Konawe Gelar Pasar Murah, Sebanyak 12.500 Lembar Kupon Habis terjual; Kedapatan Bawa Sabu Dalam Mobil, Pemuda Asal Uepai Konawe Diringkus Polisi
Halini dikarenakan bantuan dari pemerintah terdiri dari berbagai instansi yang memberikan bantuan. oleh keluarga idiot karena bantuan ini bisa digunakan setiap hari untuk tempat penampungan air mencuci dan meminumi kambing. Dari berbagai bantuan yang efektif atau disenagi berdasarkan komitmen penerima untuk pengelola bantuan ada pula
LombokTengah, Inspektorat Lombok Tengah akan turun mengaudit bantuan kambing dan sapi, baik dari aspirasi DPRD Loteng maupun Pemerintah Jumat, Juli 29 2022 Breaking News
uuwq. - Satuan Tugas Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku PMK mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan maksimum Rp10 juta bagi peternak yang hewan ternaknya terpaksa dipotong akibat wabah PMK. Hal ini disampaikan Koordinator Tim Pakar Satgas PMK Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Penanganan PMK Per 26 Juli 2022”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia pada Selasa 26/7/2022.“Pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan agar dapat meringankan beban para peternak yang terdampak,” ucap Wiku. Merujuk kepada Surat Keputusan SK Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dirjen PKH Kementerian Pertanian Kementan Nomor 08048/Kpts/ tutur dia, peternak yang hewannya dipotong bersyarat akan mendapatkan bantuan dengan besaran masing-masing untuk sapi atau kerbau sebesar Rp10 juta, kambing dan domba Rp1,5 juta, dan babi Rp2 juta.“Dengan besaran bantuan yang diberikan ini, menjadi upaya konkrit dari pemerintah untuk mendukung para peternak di tengah-tengah situasi sulit yang mereka hadapi agar ekonomi mereka dapat kembali pulih,” kata menyebut bahwa pemotongan bersyarat menjadi salah satu upaya terbaik dalam mencegah penyebaran virus PMK ke wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Berdasarkan data, di Provinsi Bali dan Provinsi Kalimantan Tengah Kalteng, keduanya memiliki persentase ternak dipotong bersyarat yang cukup tinggi dibandingkan dengan jumlah hewan yang sakit yaitu 99,46 persen terhadap 551 kasus dan 46,98 persen terhadap 645 kasus.“Daerah-daerah yang sejak awal telah menggencarkan pemotongan bersyarat bagi ternak-ternak yang terinfeksi, dapat menekan kasus PMK lebih baik dibandingkan daerah-daerah yang tidak menggencarkan pemotongan bersyarat di awal merebaknya kasus,” ujar karena itu, dia mengimbau agar hal ini dapat dicontoh oleh daerah-daerah lain dalam konteks pengendalian wabah PMK di Tanah juga Upaya Indonesia Memerangi Penggelapan Pajak Lewat Deklarasi Bali Dilema Ganjar Pranowo di Antara Aturan PDIP & Keinginan Relawan Menilik Peluang Target Cak Imin PKB Peroleh 100 Kursi DPR di 2024 - Ekonomi Reporter Farid NurhakimPenulis Farid NurhakimEditor Restu Diantina Putri
TEMPO Interaktif, Sampang - Warga miskin di Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mengeluhkan praktek kotor yang dilakukan oknum pelaksana pembagian ternak kambing karena jatah mereka dikurangi tanpa alasan yang jelas. Pembagian ternak kambing bagi warga paling miskin di Sampang tersebut merupakan realisasi program Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang disebut Jalin Kesejahteraan Rakyat Jalin Kesra tahun 2011. Salah seorang warga Kedundung, sebut saja namanya Marzuki-–dia tidak bersedia identitasnya ditulis—mengisahkan, Agustus 2011 lalu, dia mendapatkan bantuan empat ekor kambing, terdiri dari satu ekor kambing jantan dan tiga ekor kambing betina. Namun, beberapa hari setelah kambing itu diserahterimakan oleh sebuah panitia, salah di antara oknum panitia mendatangi rumah Marzuki. Sang oknum meminta kembali tiga ekor kambing yan telah diberikan kepada Marzuki. “Karena saya dapat secara cuma-cuma, ya, saya berikan saja. Sekarang kambing saya hanya satu ekor,” tuturnya ketika ditemui di rumahnya, Rabu, 26 Oktober 2011. Marzuki tidak mendapatkan penjelasan terperinci tentang alasan mengapa kambing bagiannya dikurangi. Marzuki pun tidak berusaha bertanya karena baginya mendapatkan bantuan sudah merupakan berkah yang luar biasa meskipun hanya disisakan satu ekor. Marzuki hanya sempat mendengar dalih si oknum bahwa tiga ekor kambing yang semula sudah menjadi milik Marzuki akan diberikan kepada warga lain. ”Karena dia bilang begitu, ya, saya tidak mencegahnya saat tiga ekor kambing saya diambil,” tutur Marzuki polos. Sebagai warga miskin, Marzuki masih ingat pernah didatangi petugas yang melakukan pendataan ihwal diri dan keluarganya, juga kondisi tempat tinggalnya. Tak jelas bagi Marzuki untuk keperluan apa pendataan tersebut. Marzuki pun tidak pernah tahu akan mendapatkan bantuan kambing yang sesungguhnya membuat dirinya dan keluarganya amat senang saat menerimanya. ”Karena ada yang jantan dan bentina, saya berencana akan beternak kambing,” ucap Marzuki. Namun, Marzuki harus melupakan rencananya. Karena dengan hanya sisa satu ekor kambing jantan, Marzuki tidak bisa berbuat apa-apa. Pembagian kambing melalui program Jalin Kesra merupakan realisasi janji Gubernur Soekarwo. Saat melantik pasangan Busyro Karim dan Sungkono Sidik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sampang, Mei 2010 lalu, Soekarwo mencanangkan keinginannya untuk menjadikan Madura sebagai sentra peternakan kambing, selain peternakan sapi yang sudah lama Atas dasar itulah Soekarwo yang dikenal dengan mottonya "APBD Untuk Rakyat", mengucurkan berbagai program untuk mendongkrak kesejahteraan rakyat miskin. Untuk Kabupaten Sampang akan mendapat jatah 11 ribu ekor kambing yang dibagikan kepada rumah tangga sangat miskin. Karena pembagiannya dilakukan secara bertahap, hingga saat ini baru tersalurkan sekitar 42 persen. Koordinator Jalin Kesra Kabupaten Sampang, Tamsul, ketika dimintai konfirmasi mengatakan sudah mengetahui adanya aksi penarikan kambing bantuan Jalin Kesra. Tamsul mengaku sudah mengantongi data berkaitan dengan kasus tersebut. Namun, Tamsul enggan memberikan penjelasan lebih terperinci. “Masih kami perdalam bukti-bukti berkaitan dengan informasi tersebut,” katanya kepada wartawan. Tamsul menjelaskan bahwa setiap rumah tangga miskin memang mendapatkan jatah empat ekor kambing yang perinciannya seperti yang didapatkan Marzuki. Tamsul juga mengaku heran mengapa apa penarikan kambing dari mereka yang sudah menerima. ”Akan kami tindak setelah diperoleh bukti pendukung karena merupakan penyelewengan,” kata Tamsul yang juga pimpinan sebuah lembaga swadata masyarakat di Sampang. Ihwal keterlibatan LSM dalam pendistribuasian kambing bantuan gubernur, Tamsul mengatakan sudah sesuai ketentuan pelaksanaan program Jalin Kesra. LSM membantu pemerintah sejak pendataan calon penerima, verifikasi, hingga pendistribusian kambing. Sampai berita ini ditulis, Tempo belum memperoleh penjelasan pejabat Pemerintah Kabupaten Sampang ihwal karut-marutnya pembagian kambing program Jalin Kesra tersebut. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat maupun Kepala Dinas Sosial belum bisa dihubungi. MUSTHOFA BISRI
Foto Wakil Ketua II DPRD Matim, Damu Damian bersama Sekretaris Dinas Peternakan menyerahkan bantuan ternak kambing kepada para petani di Desa Rende Nao, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Selasa 2/12/2020.Borong, Para petani di Desa Rende Nao, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, mendapat bantuan ternak kambing dari pemerintah, Selasa 2/12/2020.Bantuan ternak kambing tersebut diserahkan oleh Damu Damian, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur Matim bersama Herman Kodi, Sekretaris Dinas mengungkapkan, selama ini, DPRD bersama Dinas Peternakan Matim, telah berjuang keras untuk memberikan bantuan kepada para petani guna membantu perekonomian masyarakat."Hari ini kita sama-sama bersyukur bahwa harapan dari bapak dan ibu untuk mendapatkan bantun ternak ini bisa terwujud. Saya berharap kepada kelompok tani Rana Kole sebagai penerima manfaat, agar bantuan ternak ini dikelola atau dipelihara dengan baik agar mampu meningkat perekonomian keluarga," ungkap Damu usai memberikan ternak kambing kepada para petani. Damu mengatakan, ternak kambing itu adalah bantuan hibah murni dari pemerintah untuk para petani di Kabupaten Manggarai Timur. Meski bantan itu hibah murni, Damu mengimbau para petani yang menerima bisa memelihara dan mengembangkan kambing agar bisa jadi banyak."Tidak boleh, hari ini terima, esok jual. Bisa dijual, tetapi setelah berkembang biak dulu. Pelihara baik-baik dulu. Kalau sudah banyak nanti baru bisa jual. Kami nanti kontrol bantuan ini," kata menyebut, ternak jenis kambing bisa menunjang sektor pertanian. Kotoran kambing bisa dijadikan pupuk organik untuk semua jenis tanaman. "Kalau buat kandang kambing di kebun, kotorannya bisa langsung siram di semua tanaman. Bisa juga kita buat pupuk bokasi lalu dijual. Jadinya, kambing dan kotoran bisa menghasilkan uang untuk kelompok," ujar juga menyarankan agar, kambing-kambing tersebut dipelihara secara terpusat dalam satu kandang, sehingga yang bertanggung jawab adalah kelompok bukan individu. Melalui kelompok itu masyarakat bisa belajar bekerja sama. Ketua diharapkan bisa mengatur anggotanya dengan bijak agar semua kambing bisa tepelihara dan berkembang dengan baik. "Paling bagus itu buat kandang berjejer itu. Kambing-kambingnya dipelihara satu tempat. Kotorannya jadi terpusat di satu tempat, sehingga mudah ditampung. Tidak tercecer di masing-masing kandang. Orang mau beli itu kotoran kambing juga mudah," ujar Dinas Peternakan Kabupaten Matim Hermanus Kodi, menyampaikan terima kasih kepada Wakil ketua II DPRD Matim yang sudah memperjuangkan pengadaan ternak kambing untuk masyarakat Desa Rende Nao. Hermanus mengatakan, bantuan ternak kambing dari pemerintah untuk para petani itu jenisnya hibah murni. "Jangan karena bantuan hibah murni, esok kambingnya dijual. Pelihara kambing ini dengan baik. Kalau mau jual nanti dulu. Tunggu banyak baru bisa jual," kata mengungkapkan, distribusi ternak kambing ke Desa Rende Nao itu penting untuk menunjang produksi pupuk organik yang berasal dari kotoran kambing. Kotoran kambing itu bisa bermanfaat untuk memupuk kopi. Apalagi Colol Raya merupakan daerah kopi yang sudah mendunia, sehingga penting sekali Dinas Peternakan Matim melakukan distribusi ternak kambing di wilayah menyebut, jumlah ternak kambing yang diserahkan yaitu per kelompok itu 12 ekor. Dari 12 ekor itu, ada 11 ekor betina dan 1 ekor jantan."Hari ini, ada 5 kelompok yang terima bantuan kambing termasuk di Desa Rende Nao ini. Jadi, hari ini, seluruhnya 60 ekor kambing yang didistribusikan ke para petani," ungkap Desa Rende Nao, Ferdinandus Gusti Bagung menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua DPRD dan Dinas Peternakan Kabupaten Matim yang telah memberikan bantuan ternak kambing kepada kelompok tani di wilayahnya mengatakan, ternak kambing sangat sesuai dengan dengan pontensi dan iklim desa Rende Nao."Pakan kambingnya sudah ada, tentunya ini tidak menyulitkan kelompok ternak. Tinggal saja bagaimana anggota kelompok kembangkan lagi potensi yang sudah ada," kata Fransiskus. "Karena itu, mewakili masyarakat, saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dari pak Wakil Ketua DPRD yang telah melobi kepada pemerintah, sehingga para petani di desa ini bisa dapat bantuan ternak kambing ini," sambung pun berharap kepada kelompok tani yang menerima bantuan tersebut, agar bisa memelihara dan mengembangkan ternak kambing dengan semaksimal mungkin. "Ini rahmat. Karena itu, kita manfaatkan bantuan ini dengan baik. Apalagi hari ini, kelas pimpinan DPRD Matim datang langsung serahkan ternak kepada kita. Jujur baru kali ini saya menyaksikan anggota DPRD turun langsung menemui masyarakat," pungkas Fransiskus.