tingkattinggi, yaitu kemampuan membaca pemahaman (KMP). Jika yang dimiliki hanyalah kemampuan membaca pada taraf "melek huruf" dan "minat baca" yang rendah, pasti daya tawar bangsa Indonesia terhadap bangsa lain akan terus rendah. Bangsa Indonesia harus mampu membangun budaya baca masyarakat. Namun, jika modal dasar yang dimiliki hanya
Adapunciri-ciri hasil belajar adalah sebagai berikut: a. Hasil belajar memiliki kapasitas berupa pengetahuan, kebiasaan, keterampilan sikap dan cita-cita b. Memiliki dampak pengajaran dan pengiring c. Adanya perubahan mental, tingkah laku dan jasmani Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
PengertianInterpretasi. Interpretasi atau yang biasa sering disebut dengan penafsiran merupakan proses komunikasi secara lisan atau gerakan di antara dari dua atau lebih pembicara yang tidak dapat menggunakan symbol - simbol yang sama, baik secara simultan ( dikenal sebagai Interpretasi Simultan ) atau secara berurutan ( dikenal sebagai
Membacacepat adalah kemampuan membaca untuk tujuan membaca dengan hati-hati. Kecepatan membaca harus fleksibel. Artinya, kecepatan tidak harus selalu sama, dan terkadang bisa lambat untuk materi dan keperluan membaca kita (Soedarso, 2004). Tujuan Membaca Ekstensif
21 Kemampuan Membaca Permulaan 2.1.1 Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia Dini Membaca adalah suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini dapat diartikan membaca sebagai proses berfikir untuk memahami teks yang dibaca. (Dalman, 2013).
MenurutEffendi (dalam Widyamartaya 1992), membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap orang, karena sifatnya fungsional, baik untuk melanjutkan studi maupun untuk terjun ke masyarakat. Dalam rangka melanjutkan studi, kemampuan membaca bagi setiap orang tak ubahnya sebagai kunci pembuka gudang ilmu pengetahuan.
AdapunCiri-ciri membaca intensif adalah sebagai berikut: Membaca untuk meningkatkan pemahaman yang tinggi, dengan harapan Anda akan mengingatnya untuk waktu yang relatif lama. Membaca dengan cermat untuk sepenuhnya memahami konten dan bagian teks. Jenis bacaan ini adalah dasar untuk belajar lebih baik dan mengingat lebih lama.
CIRICIRI KEMAMPUAN MEMBACA INTERPRETATIF DITANDAI OLEH KEMAMPUAN: - MENEMUKAN IDE POKOK DARI SETIAP PARAGRAF BACAAN - MENEMUKAN IDE POKOK ATAU INTI DARI SEBUAH BACAAN - MEMAHAMI TOPIK BACAAN YANG SEDANG DIBAHAS - MENEMUKAN INFORMASI PENTING DARI SEBUAH BACAAN - MEMAHAMI POLA PENGEMBANGAN YANG DIGUNAKAN PADA SEBUAH BACAAN Pelajari lebih lanjut
E22INu. Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek terus mendorong program literasi nasional yang disebut Gerakan Literasi Nasional GLN. Upaya penguatan literasi ini dapat dilakukan salah satunya dengan metode membaca yang dimaksud dengan membaca intensif? Lewat metode ini, pembaca diajak membaca sungguh-sungguh agar mendapat pemahaman mendalam. Nah, lebih lengkapnya, yuk simak penjelasan berikut ini!Pengertian Membaca IntensifMembaca intensif adalah kegiatan membaca teks bacaan yang dilakukan dengan teliti, cermat, dan saksama. Metode ini dilakukan agar pembaca dapat memahami isi bacaan dengan baik dan membaca intensif salah satunya berguna saat kamu mencari informasi detail untuk bahan diskusi. Metode ini memungkinkan kamu memahami fakta, konsep, gagasan, pengalaman, pendapat, perasaan, hingga pesan moral di sebuah intensif juga bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman pembaca pada tingkat lateral, kritis interpretatif, dan evaluatif. Bahkan untuk anak, metode ini merangsang daya imajinatif lewat penjabaran suatu fenomena pada bacaan yang baik untuk kreativitas Tujuan Membaca Intensif?Selain mendapat pemahaman dari teks bacaan, tujuan membaca intensif adalah mengasah dan menumbuhkan kemampuan membaca dengan kritis dan komprehensif. Pembaca juga akan memahami struktur dan pola teks yang penting dalam kajian membaca dengan intensif, secara otomatis pembaca dapat memahami pesan penulis dan makna di balik teks bacaan tersebut. Sebab, terkadang dalam bacaan, terdapat pesan tersirat dari Membaca IntensifCiri-ciri dan karakteristik membaca intensif yaituMembaca dengan tujuan meraih pemahaman yang tinggi dan harapan mengingat dalam jangka waktu secara mendalam isi dan bagian teks secara tidak dengan teknik tunggal, namun dengan beragam teknik meliputi scanning, comprehending, skimming, dan baca dengan detail termasuk pemahaman kata, pengembangan kosakata, kalimat, hingga keseluruhan isiPerlu konsentrasi dan kecermatan yang tinggi agar dapat memperoleh struktur teksSampai sini, kita dapat memahami bahwa kegiatan membaca intensif harus dilakukan dengan fokus, teliti dan cermat. Lalu, bagaimana cara membaca intensif yang efektif?Siapkah naskah atau teks yang akan dibaca dengan referensi yang diikuti dengan memberi tanda pada hal-hal dan poin yang penting. Contohnya, memberi garis bawah, tanda bintang, atau nomor pada bagian atas untuk keterangan poin penting ragu memberi pertanyaan terkait teks bacaan. Pertanyaan berguna untuk melatih ingatan kognitif, pemahaman, penerapan, analisis, dan rangkuman dari yang dibaca menggunakan bahasa bacaan setelah membaca membuat kesimpulan yaitu dengan mencatat ide pokok per paragraf, hubungkan ide pokok untuk mendapat kesimpulan sementara, baca ulang teks untuk menguji kesimpulan sementara tersebut, dan lakukan pada paragraf lain untuk menyempurnakan rumusan membaca intensif bisa efektif jika dilakukan dengan rutin sehingga mengasah kemampuan berpikir siswa. Yuk coba praktikkan, detikers! Simak Video "Ironi Badai Pandemi, Memperparah Bisnis Literasi" [GambasVideo 20detik] twu/twu
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting bagi kehidupan seseorang sebagai sarana komunikasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat resepif. Dikatakan reseptif karena membaca merupakan suatu kegiatan berbahasa yang bertujuan memperoleh atau memahami informasi dari bahan bacaan. Oleh karenanya membaca memiliki peran penting dalam pengembangan pengetahuan karena sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui membaca Iskandarwassid dan Sunendar, 2015 245.Ada berbagai definisi membaca yang dikemukakan oleh para ahli yang memungkinkan adanya perbedaan pengertian membaca didasarkan pada sudut pandang tertentu. Membaca merupakan proses kognitif yang berupaya untuk menemukan informasi yang terkandung dalam tulisan. Membaca bukan sekadar melihat kumpulan huruf yang berupa kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana, tetapi membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterpretasikan lambang-lambang tertulis yang bermakna sehingga pesan penulis dapat dipahami oleh pembaca Dalman, 20135.Soedarso 20107 mengemukakan bahwa membaca adalah aktivitas kompleks yang mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Membaca tidak hanya melihat suatu bacaan, tetapi memerlukan konsentrasi untuk memahami dan mengingat-ingat isi bacaan. Tampubolon 2015 5 menyatakan bahwa membaca meliputi kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Pembaca memerlukan teknik yang efektif dan efisien agar dapat memahami isi bacaan. Pembaca yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam menyerap informasi sehingga mengalami hambatan dalam pengembangan 200211 mendefinisikan membaca sebagai proses menyadap extracting dan mengontruksi constructing makna melalui interaksi dan keterlibatan dengan bahasa tulis. Pemakaian kata menyadap dan mengonstruksi untuk memberikan tekanan pada pentingnya dan kurang memadainya teks sebagai faktor penentu dalam membaca pemahaman. Pemahaman memerlukan tiga elemen utama, yaitu pembaca yang melakukan pemahaman, teks yang dipahami, dan aktivitas di mana pemahaman menjadi bagiannya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Zuchdi 2008 22 mengemukakan bahwa kemampuan membaca pemahaman terdiri dari tiga komponen utama komprehensi, yaitu pengodean kembali, pemerolehan makna leksikal, dan organisasi dengan pendapat di atas, Mikulecky 2007vi-vii menyatakan bahwa membaca adalah kegiatan yang kompleks yang melibatkan banyak jenis keterampilan. Kemampuan seorang pembaca dalam memahami dan mengingat apa yang dibaca sebagian besar bergantung pada kemampuan pembaca menerapkan keterampilan itu dalam membaca. b. Tujuan MembacaMembaca sebagai sebuah keterampilan reseptif secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi atau pesan melalui bahasa tulis. Pada dasarnya tujuan membaca ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain informasi yang diperlukan oleh pembaca dan jenis bacaan yang dipilih. Berbagai tujuan membaca dikemukakan oleh para ahli didasarkan pada informasi yang diperlukan bagi pembaca. Nurhadi 20163-4 mengemukakan berbagai tujuan membaca yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembaca. Berdasar tujuan pembaca, selanjutnya dikemukakan berbagai tujuan membaca sebagai Memahami secara detail dan menyeluruh isi Menangkap ide pokok/gagasan utama buku secara Mendapatkan informasi tentang Mengenai makna Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar. Tujuan membaca juga dikemukakan oleh Anderson melalui Dalman 201311 sebagai Membaca untuk memperoleh fakta dan Membaca untuk memperolehh ide-ide Membaca untuk mengetahui urutan/susunan struktur Membaca untuk Membaca untuk Membaca untuk menilai/ Membaca untuk memperbandingkanDari berbagai tujuan seperti dikemukakan Anderson di atas, pada prinsipnya didasarkan pada kepentingan atau tujuan pembaca. Demikian pula bahan bacaan yang akan dibaca perlu disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembaca. Oleh karana itu, pembaca perlu menentukan tujuan membaca sebelum melakukan kegiatan 20159-11 menyatakan bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup isi dan makna bacaan. Makna berhubungan erat dengan tujuan dan keintensifan dalam membaca. Tujuan membaca yang dikemukakannya sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Anderson. Secara rinci tujuan membaca adalah sebagai Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan tokoh, apa yang diperbuat tokoh, apa yang terjadi pada tokoh, atau untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik masalah yang terjadi dalam cerita, apa yang dipelajari atau dialami tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian Membaca untuk menemukan dan mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka, apa yang hendak diperlihatkan kepada pembaca, mengapa para tokoh berubah, dan berhasil atau Membaca untuk menemukan dan mengetahui apa yang wajar, lucu, benar dan tidak benar dalam cerita6 Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil, apakah pembaca akat mengikuti apa yang dilakukan tokoh atau bekerja seperti cara Membaca untuk menemukan bagaiman cara tokoh berubah, bagaimana perbedaan kehidupan tokoh dengan kehidupan yang dikenal pembaca, bagaimana persamaan dan perbedaan tokoh dengan apa yang dialami Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MembacaMembaca sebagai sebuah keterampilan berbahasa tidak terlepas dari berbagai pengaruh yang menyebabkan keberhasilan dan kegagalan seorang pembaca dalam memahami isi bacaan. Snow 200211-12 mengemukakan bahwa ada tiga elemen utama yang mempengaruhi pemahaman pembaca, yaitu pembaca, teks, dan aktivitas di mana pemahaman menjadi bagiannya. Aspek pembaca berkenaan dengan semua kapasitas, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang digunakan seseorang dalam kegiatan membaca. Teks adalah teks cetak atau teks elektronik apa pun, sedangkan aktivitas adalah tujuan, proses, dan konsekuensi yang berhubungan dengan kegiatan membaca. Tiga dimensi tersebut membatasi fenomena yang terjadi di dalam konteks sosiokultural yang lebih besar yang membentuk dan dibentuk oleh pembaca yang berinteraksi dengan tiga elemen tersebut. Pembaca, teks, dan aktivitas juga berinterelasi dengan cara dinamis yang berubah-ubah selama proses sisi lain Johnson dan Pearson melalui Zuchdi, 200823 mengemukakan bahwa secara garis besar komprehensi membaca dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu yang berasal dari dalam diri pembaca dan di luar diri pembaca. Faktor- faktor yang berada di dalam diri pembaca meliputi kemampuan linguisik kebahasaan, minat seberapa besar kepedulian pembaca terhadap bacaan yang dihadapinya, motivasi seberapa besar kepedulian pembaca terhadap tugas membaca, dan kemampuan membaca seberapa baik pembaca dapat membaca. Faktor-faktor di luar diri pembaca dikategorikan menjadi dua, yaitu unsur-nsur bacaan dan lingkungan pembaca. Unsur-unsur bacaan meliputi kebahasaan teks dan organisasi teks. Kualitas lingkungan meliputi persiapan guru sebelum, pada saat, dan setelah membaca, cara murid menanggapi tugas, dan suasana umum penyelesaian tugas hambatan , dorongan, dan sebagainya.Selanjutnya Yap via Zuchdi 200825 mengemukakan bahwa kemampuan membaca seseorang sangat ditentukan oleh faktor kuantitas membaca. Artinya, kemampuan membaca seseorang sangat dipengaruh oleh jumlah waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas membaca. Semakin banyak waktu membaca besar kemungkinan semakin tinggi tingkat komprehensinya atau semakin mudah memahami bacaan. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Yap terkait perbandingan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca yakni 65% ditentukan oleh banyaknya waktu yang digunakan untuk membaca, 25% oleh IQ, dan 10% dari faktor lain berupa lingkungan sosial, emosional, dan kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembaca, Tampubolon 201511 menyatakan bahwa ada enam faktor utama, yaitu 1 kompetensi kebahasaan, 2 kemampuan mata, 3 penentuan informasi fokus, 4 teknik dan metode membaca, 5 fleksibilitas membaca, dan 6 kebiasaan membaca. Dalman 2013 21-22 mengemukakan bahwa membaca dipengaruhi oleh fleksibilitas membaca, yaitu kemampuan untuk mengatur kecepatan membaca dan memilih strategi yang sesuai agar informasi yang diperlukan dapat diterima dengan baik. d. Jenis-Jenis MembacaAda berbagai macam pengelompokan jenis membaca. Klasifikasi jenis membaca didasarkan pada cara pandang para ahli sehingga ada kalanya berbeda antara ahli yang satu dengan yang lain. Tarigan 201514 mengelompokkan membaca berdasar dua kategori, yaitu 1 atas dasar terdengar atau tidaknya suara pembaca, dan 2 atas dasar bersuara dan tidaknya, membaca dikelompokkan menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan membaca bersuara. Berdasar keintensifannya dibedakan atass membaca ekstensif dan intensif. Membaca intensif dikelompokkan menjadi tiga yaitu membaca survei, sekilas, dan dangkal. Membaca intensif dibedakan atas membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi dikelompokkan menjadi tiga yaitu membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide, sedangkan membaca telaah Bahasa dibedakan menjadi dua yaitu membaca bhasa dan membaca Membaca NyaringTarigan 201523 mendefiisikan membaca nyaring sebagai suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi pembaca atau pendengaruntuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan penulis. Pembaca nyaring pertama-tama harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Pembaca nyaring juga harus memiliki keterampilan menafsirkan bahan bacaan serta kecepatan mata dan pandangan mata. Dalam membaca nyaring, pembaca dituntut untuk memiliki kemampuan mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas maknanya bagi nyaring merupakan suatu keterampilan yang serba rumit dan kompleks. Dikatakan rumit dan kompleks karena di dalam membaca nyaring diperlukan pemahaman terhadap aksara di atas halam kertas serta memproduksi suara yang tepat dan bermakna. Perlu diingat bahwa membaca nyaring pada hakikatnya merupakan masalah lisan Tarigan, 201524.Seorang pembaca nyaring yang baik selalu ingin menyampaikan sesuatu/informasi yang penting berupa informasi baru, suatu pengalaman berharga, uraian yang jelas, karakter yang menarik, sekelumit humor yang segar, atau sebait puisi kepada pendengarnya. Agar dapat membaca nyaring dengan baik pembaca juga dituntut menguasai keterampilan-keterampilan persepsi sehingga dapat memahami kata-kata dengan cepat dan tepat Tarigan, 201527.2 Membaca dalam HatiMembaca dalam hati sesuai namanya adalah kegiatan membaca yag dilakukan tanpa bersuara. Dalam membaca dalam hati pembaca menggunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan karena tujuan utamanya adalah untuk memperoleh informasi. Membaca dalam hati dibedakan atas membaca ekstensif dan intensif Tarigan, 2015 30-31.a Membaca EkstensifMembaca ekstensif berarti membaca secara luas, yaitu membaca sebanyak mungkin teks dalam waktu yang singkat. Tujuan dan tuntutan dalam membaca ekstensif adalah memahami isi atau bagian-bagian penting sebuah bacaan secara cepat. Membaca ekstensif meliputi membaca survei, sekilas, dan survei biasa dilakukan sebelum seorang pembaca melakukan kegiatan membaca. Membaca survei dilakukan untuk meneliti atau mencermati terlebih dahulu bahan bacaan yang akan dipelajari atau ditelaah melalui cara-cara berikut, a memeriksa, meneliti indeks dan daftar kata yang terdapat dalam buku, b melihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdat dalam buku, dan c memeriksa, meneliti bagan, skema, outline sekilas atau skimming adalah jenis membaca yang membuat mata kita bergerak cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi. Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas yaitu a untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu bahan bacaan, b untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan, dan c untuk menemukan bahan yang diperlukan dalam kajian dangkal bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaranyang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca dangkal biasanya dilakukan untuk tujuan kesenangan, membaca ringan sebagai hiburan di waktu kaitannya dengan membaca ekstensif, Mikulecky 20074-5 mengemukakan bagaimana cara memilih buku serta petunjuk dalam membaca ekstensif. Dalam memilih buku atau bahan bacaan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut.a Pilihlah buku yang menarik perhatian anda. Guru atau teman sekelas anda mungkin mempunyai saran yang baik, tetapi pilihlah buku yang terbaik bagi anda, bukan bagi teman atau guru anda.b Pilihlah buku utuh, bukan koleksi artikel atau cerita. Membaca buku utuh dengan satu penulis akan membuat anda menjadi merasa senang dengan gaya tulisan dan kosakatanya.c Hindari buku yang menceritakan apa yang anda sudah familiar karena anda sudah membacanya – mungkin dalam bahasa yang berbeda – atau telah melihat gambar hidup yang dibuat berdasarkan cerita itu. Mengetahui apa yang akan terjadi mungkin membuatnya kurang menarik bagi anda.d Evaluasi buku itu. Untuk menemukan penulis dan genre tipe buku, baca sampul depan dan belakang. Bacalah halaman-halaman pertamanya, untuk menemukan gaya dan subjeknya.e Periksa tingkat kesulitannya. Jika buku itu terlalu mudah, mungkin akan membosankan; jika terlalu sulit mungkin anda menjadi berkecil hati dan berhenti membaca. Untuk menemukan seberapa tingkat kesulitan buku itu bagi anda, perhitungkan sejumlah kata utama pada halaman tertentu yang tidak anda ketahui. Kata utama adalah kata yang harus anda ketahui dengan tujuan mengikuti makna umumnya Jika pada setiap halaman anda menemukan lima kata utama yang tidak anda ketahui maknanya, berarti buku itu sulit bagi anda. Jika tidak ada kata utama yang tidak anda ketahui maknanya, berarti buku itu mudah bagi memperhatikan beberapa hal di atas, Mikulecky 20075 memberikan petunjuk atau arahan dalam kaitannya dengan praktik membaca kritis. Berikut disajikan petunjuk untuk sukses dalam membaca kritis yang dikemukakan oleh untuk Sukses dalam Membaca Ekstensif1 Susunlah tujuan untuk anda sendiri. Tentukan berapa buku yang akan anda baca selama satu semester. 2 Membacalah secara rutin setiap hari. Jadwalkan waktu dan tempat untuk membaca. Membacalah selama 30 menit setiap saat sehingga anda bisa merasa terlibat di dalam buku yang anda baca.3 Bawalah buku anda ke mana saja anda pergi dan bacalah kapan pun anda punya waktu.4 Buatlah jurnal. Tulis reaksi atau tanggapan anda terhadap isi buku itu atau pemikiran apa pun yang ditimbulkan oleh bacaan anda.5 Ketika anda sudah membaca buku itu sampai selesai, selesaikan pula Lembar Respon Buku, seperti Lembar yang ada pada halaman 24. Kemudian buatlah kesepakatan dengan guru anda untuk mengadakan pertemuan pembahasan buku untuk berbagi pikiran dan reaksi anda terhadap isi buku Membaca IntensifMembaca intensif pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami secara mendalam isi atau informasi dalam bacaan. Tujuan utama membaca intensif terletak pada keberhasilan pembaca dalam memahami secara utuh argumen-argumen yang logis, urutan atau struktur teks, pola-pola simbol, nada tambahan yang bersifat emosional dan sosial, pola-pola sikap dan tujuan penulis, serta sarana linguistik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam hubungannya dengan pemahaman isi bacaan ada berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu kecepatan membaca, kejelasan teks bacaan, dan pengenalan pembaca terhadap isi bahan bacaan Tarigan2015 37.Seperti telah diuraikan di atas, membaca intensif dikelompokkan atas dua jenis yaitu membaca telaah isi dan telaah bahasa. Membaca telaah isi diklasifikasikan menjadi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide, sedangkan membaca telaah bahasa dibedakan atas membaca bahasa dan Berbagai Jenis Membaca dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca di Sekolah1 Membaca Cepat Membaca cepat sebagai bagian dari membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang mengutamakan kecepatan dengan tanpa mengabaikan pemahaman. Artinya, dalam proses menbaca kecepatan membaca harus disertai dengan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan. Kecepatan membaca juga dipengaruhi oleh berbagai hal seperti tujuan membaca, tingkat keterbacaan, bahan bacaan, teknik atau strategi membaca, motivasi serta hal- hal lain sebagai penentu keberhasilan membaca Tampubolon, 20157.Untuk mengukur kecepatan membaca seseorang ada berbagai cara yang dapat digunakan berdasar pendapat para ahli. Tampubolon 2015243-245 mengemukakan bahwa kecepatan membaca seseorang diukur berdasar jumlah kata yang dibaca per menit, sedangkan pemahaman diukur berdasar persentase jawaban benar terhadap pertanyaan isi bacaan. Hasil pengukuran kedua aspek tersebut diintegrasikan sehingga dapat menunjukkan kemampuan membaca secara keseluruhan. Perhitungan tersebut ditunjukkan dengan rumus kata dalam bacaan -x persentase pemahaman isi lama membaca dalam sekon60Untuk menghitung jumlah kata dalam bacaan dapat dipergunakan cara Hitung jumlah kata yang terdapat dalam sat ugaris penuh dari tepi kiri ke tepi kanan pada suatu halaman bacaan. Tuliskan jumlah itu pada selembar kertas catatan. Kata yang bersambung ke baris berikut tidak perlu Kemudian hitunglah jumlah baris pada halaman yang bersangkutan dari baris pertama sampai baris terakhir. Baris yang hanya sampai separuh dari Panjang baris atau kurang tidak perlu Kalikan jumlah kata a dan jumlah baris pada b. Hasil perkalian inilah jumlah kata kurang lebih yang terdapat pada halaman tersebut, Jika bacaan itu terdiri dari beberapa halaman maka jumlah kata ialah hasil kali dari jumlah kata tiap baris, jumlah baris, dan jumlah Jika bacaan terdiri dari kolom-kolom seperti pada surat kabar, cara tersebut a,b,c dapat dipakai tetapi dengan dasar kolom bukan halaman. Untuk mengukur waktu membaca dipergunakan sekon detik karena lama membaca tidak selalu tepat dalam menit. Oleh karena itu, untuk mengukur waktu membaca sebaiknya menggunakan stop watch. Dalam mengukur kemampuan membaca ada dua hal penting yaitu waktu baca dan persentase pemahaman isi. Waktu baca ialah jumlah sekon detik yang dipergunakan untuk membaca seluruh bacaan tidak termasuk waktu yang dipakai untuk membaca pertanyaan jika ada. Persentase pemahaman isi ialah persentase jawaban benar atas pertanyaan- pertanyaan yang memudahkan perhitungan kemampuan membaca seseorang, berikut disajikan rumus perhitungan kemampuan membaca seseorang dengan menggunakan simbol-simbol agar mudah dipahami dan digunakan. Rumus tersebut ialah2 Membaca PemahamanMembaca sebagai salah satu keterampilan reseptif yang bertujuan untuk memahami informasi yang disampaikan oleh penulis melalui bahan bacaan. Membaca pemahaman merupakan proses pemerolehan makna secara aktif dengan melibatkan pengetahuandan pengalaman yang dimilikioleh pembaca dan dihubungkan denga isi bacaan. Hal ini berarti kegiatan membaca pemahaman menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dengan bacaan sehingga pembaca memahami isi bacaan secara menyeluruh Somadyo, 201110. Membaca pemahaman adalah membaca dengan cara memahami materi bacaan yang melibatkan asosiasi kaitan yang benar antara makna dan pengorganisasian ide, penyimpanan gagasan dan pemakaiannya dalam berbagai aktivitas saat ini atau yang akan datang Yoakam melalui Ahuja,201050. Dalam membaca pemahaman ada tiga komponen utama komprehensi bacaan, yaitu pengodean kembali, pemerolehan makna leksikal, dan organisasi teks Golinkoff melalui Zuchdi, 200822.Membaca pemahaman merupakan proses menyadap extracting dan mengonstruksi constructing makna melalui interaksi dan keterlibatan dengan bahasa penulis. Penggunaan kata extracting menyadap’ dan constructing mengonstruksi’ untuk memberikan tekanan pada pentingnya dan kurang memadainya teks sebagai faktor penentu dalam membaca pemahaman. Pemahaman memerlukan tiga elemen utama, yaitu pembaca yang melakukan pemahaman, teks yang dipahami, dan aktivitas di mana pemahaman menjadi bagiannya Snow, 200211Ketiga elemen di atas memiliki batasan atau ruang lingkup masing-masing. Elemen pembaca adalah semua kapasitas, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang digunakan seseorang dalam kegiatan membaca. Teks adalah teks cetak atau teks elektronik apa pun. Yang berkenaan dengan aktivitas adalah tujuan, proses, dan konsekuensi yang berhubungan dengan kegiatan dimensi tersebut membatasi fenomena yang terjadi di dalam konteks sosiokultural yang lebih besar yang membentuk dan dibentuk oleh pembaca dan yang berinteraksi dengan tiga elemen itu. Pembaca, teks, dan aktivitas juga berinterelasi dengan cara dinamis yang berubah-ubah selama pra-membaca, membaca, dan pasca-membaca. Dalam membaca, kita menganggap ketiganya, masing-masing, sebagai “periode-mikro” microperiods karena penting untuk membedakan antara apa yang pembaca bawa ketika membaca dan apa yang pembaca peroleh dari membaca Snow, 200211-12Untuk memahami sebuah bacaan, pembaca harus memiliki sejumlah kapasitas dan kemampuan. Hal itu mencakup kapasitas kognitif misalnya, perhatian, memori, kemampuan analitis kritis, menyimpulkan, kemampuan visualisasi, motivasi tujuan membaca, minat terhadap konten yang dibacanya, kelihaian- diri sebagai pembaca, dan berbagai tipe pengetahuan kosakata, pengetahuan tentang topik dan domain, pengetahuan linguistis dan wacana, pengetahuan strategi pemahaman tertentu.Ketika pembaca mulai membaca sampai menyelesaikannya kegiatan apa pun berada di tangannya, beberapa pengetahuan dan kemampuan pembaca akan mengalami perubahan. Misalnya, pembaca mungkin mengalami kemajuan domain pengetahuannya selama membaca. Demikian juga, kosakata, pengetahuan kebahasaan atau kewacanaan mungkin juga mengalami kemajuan. Kelancaran juga akan meningkat sebagai fungsi latihan tambahan dalam membaca. Faktor motivasi, misalnya konsep-diri dan ketertarikan pada topik, mungkin berubah pada arah positif atau negatif ketika pengalaman membaca itu berhasil atau tidak berhasil. Sumber perubahan lain yang cukup penting terhadap pengetahuan dan kemampuan adalah pembelajaran yang diterima teks memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman. Pemahaman tidak akan terjadi jika semata-mata menyadap extracting makna dari teks. Selama membaca, pembaca mengonstruk gambaran yang berbeda dari teks yang penting untuk pemahaman. Gambaran itu meliputi, misalnya, kode permukaan susunan kata-kata dalam teks, dasar-dasar teks unit gagasan yang menggambarkan makna, dan gambaran model mental yang terkandung dalam teks. Teks itu bisa mudah dan bisa sulit, tergantung pada faktor-faktor yang terkandung di dalam teks, tergantung pada hubungan antara teks itu dengan pengetahuan dan kemampuan pembaca , serta tergantung pada aktivitas keterlibatan pembaca. Snow, 2002 14Membaca tidak terjadi dalam ruang hampa. Membaca dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk mencapai beberapa tujuan. Aktivitas membaca merujuk pada dimensi membaca itu. Aktivitas membaca melibatkan satu tujuan atau lebih, beberapa tindakan yang dilakukan untuk memproses teks, dan konsekuensi dari performa aktivitas itu. Sebelum membaca, pembaca memiliki tujuan, yang bisa ditentukan secara eksternal misalnya, memenuhi tugas kelas atau ditentukan secara internal berkeinginan untuk memprogram sebuah VCR. Tujuan itu dipengaruhi oleh sejumlah variabel motivasional, termasuk minat dan latar belakang pengetahuan terdahulu. Tujuan semula bisa mengalami perubahan selama pembaca melakukan kegiatan membaca. Maksudnya, pembaca mungkin menghadapi informasi yang menimbulkan pertanyaan baru yang membuat tujuan semula menjadi tidak terpenuhi atau tidak relevan lagi Snow, 2002 15.3. Membaca KritisKemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan baik makna tersurat maupun tersirat melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis, dan menilai. Mengolah secara kritis artinya dalam proses membaca seorang pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat tetapi juga menemukan makna antar baris, dan makna di balik baris Nurhadi, 2010 59.Membaca kritis yang dilakukan terhadap teks-teks bacaan bisaanya akan menjadi persiapan dalam menghasilkan tulisan. Perpaduan antara membaca dan menulis ini memiliki banyak keuntungan Pertama, anda bisa mengembangkan pemikiran tentang what is dan is not sehatnya sebuah bagian penelitian – sesuatu yang esensial ketika anda merencanakan penelitian empirik anda sendiri misalnya, untuk disertasi. Kedua, anda akan segera mulai mengidentifiksi di mana penelitian yang ada telah mengesampingkan celah yang bisa anda isi dengan penelitian anda. Ketiga, perhatian yang anda berikan pada teks dari penulis yang berbeda secara alami akan mempengaruhi kualitas tulisan anda sendiri. Keterampilan membaca kritis menaksir seberapa besar penulis telah memberikan pembenaran yang cukup terhadap klaim yang dibuatnya. Penaksiran itu bergantung sebagian pada apa yang telah dikemukakan penulis dan sebagian pada pengetahuan, pengalaman, dan kesimpulan lain yang relevan, yang bisa anda bawa ke dalam kerangka itu Poulson, 20047Selanjutnya, Nurhadi 201059 mengemukakan berbagai ciri pembaca kritis. Seseorang dikatakan sebagai pembaca kritis bila 1 dalam kegiatan membaca selalu melibatkan kemampuan berpikir kritis, 2 tidak begitu saja menerima apa yang dikatakan penulis, 3 membaca kritis adalah usaha mencari kebenaran yang hakiki, 4 membaca kritis selalu terlibat dengan permasalahan mengenai gagasan dalam bacaan, 5 membaca kritis adalah mengolah bahan bacaan bukan mengingat, 6 hasil membaca untuk diingat dan dalam membaca kritis ada berbagai jenis keterampilan yang dilakukan. Keterampilan-keterampilan tersebut berkaitan dengan usaha menemukan makna yang tersirat dalam bacaan. Beberapa jenis keterampilan tersebut ialah 1 menemukan informasi faktual, 2 menemukan ide pokok yang tersirat, 3 menemukan unsururutan, perbandingan, dan sebab akibat yang tersirat, 4 menemukan suasana, 5 membuat simpulan, 6 menemukan tujuan penulis, 7 memprediksi dampak, 8 membedakan opini dan fakta, 9 membedakan realitas dan fantasi, 10 mengikuti petunjuk, 11 menemukan unsur propaganda, 12 menilai keutuhan gagasan, 13 menilai kelengkapan antargagasan, 14 menilai kesesuaian antargagasan, 15 menilai keruntutan gagasan, 16 menilai kesesuaian antara judul dan isi bacaan, 17 membuat kerangka bahan bacaan, dan 17 menemukan tema karya sastra Nurhadi,2010 59-60.F. Metode dan Strategi MembacaAda berbagai metode dan strategi membaca yang dapat digunakan dalam prembelajaran membaca di sekolah. Westwood 2001 51 mengemukakan berbagai metode dan strategi yang dapat digunakan secara fleksibel untuk semua kelas atau kelompok anak-anak. Metode dan strategi itu dapat dengan mudah diadaptasi dan diterapkan dengan cara yang lebih terstruktur ketika melakukan tutorial terhadap anak-anak secara individual, yang mengalami kesulitan belajar. Di dalam kasus apa pun, pembelajaran membaca dianggap sebagai proses berpikir; dengan penekanan pada pemahaman. Berikut disajikan berbagai metode dan strategi membaca seperti dikemukakan Westwood 200159-63.1. DRTA Directed reading–thinking activityPendekatan DRTA didasarkan pada hubungan langsung antara proses berpikir dan aktivitas membaca. DRTA merupakan strategi pengajaran yang dirancang untuk memberikan pengalaman kepada anak dalam memprediksi apa yang akan dikatakan oleh penulis, membaca teks untuk mengonfirmasi atau meninjau kembali prediksi dan mengelaborasi respon Walker melaui Westwood, 2001. Berbagai pertanyaan yang disampaikan guru digunakan untuk mendorong anak berpikir secara analitis dan kritis mengenai “apa” yang mereka baca Rubin, melalui Westwood, 2001.Proses pembelajaran dengan pendekatan DRTA melibatkan pembaca dalam tiga langkah dasar1 memprediksi beberapa informasi yang mungkin ditemukan atau membuat beberapa pertanyaan yang diharapkan mendapatkan jawaban dari membaca teks dengan cermat, dengan senantiasa memikirkan apa yang sudah diprediksikan dan membuktikan – dengan disertai bukti-bukti yang diperoleh dari teks – apa yang telah diprediksi dan dipertanyakan serta membuat kesimpulan- kesimpulan yang didasarkan pada hasil membacaKeterlibatan guru, sebagian besar, mengemukakan pertanyaan yang terfokus dan relevan untuk menggugah pikiran anak• What do you think will happen?• What is this going to be about?• How would she be feeling?• Why do you think that?• Can you prove what you say from something in the book?Pendekatan DRTA bisa digunakan untuk anak dengan tingkat perkembangan membaca apa pun. Pendekatan itu mudah diakomodasikan pada level sederhana dalam pelajaran berbagi-buku shared book atau level yang melibatkan proses berpikir pada tingkat yang lebih tinggi – yaitu bagi pembaca yang lebih dewasa – ketika mereka memproses teks yang lebih sulit. Untuk konteks remedial, DRTA bisa digunakan untuk melibatkan pembaca secara lebih aktif dalam memikirkan apa yang sudah dibacanya, sesudah berjuang mendekode teks yang dibacanya. Bagi beberapa anak yang mengalami kesulitan membaca, untuk mendapatkan keuntungan besar dari DRTA biasanya mereka perlu melakukan baca-ulang agar kelancarannya dalam membaca mengalami peningkatan sehingga usaha kognitifnya bisa mencapai makna setiap Strategi PQRSPada dasarnya, strategi PQRS itu hanya sederhana; rencana tindakan langkah- demi-langkah yang mungkin dipakai anak ketika dihadapkan pada tugas membaca reading assignment Westwood, 1997. Langkah-langkah itu dapat dikemukakan berikut P = preview meninjau. Anak melakukan scaning terhadap sebuah bab atau halaman, untuk menemukan judul, subjudul, diagram, atau gambar. Dengan cara itu, kemungkinan kesan umum mengenai seperti apa teks itu dapat diperoleh. Tanyakan kepada anak atau mintalah anak untuk bertanya pada diri sendiri, “Apa yang sudah saya ketahui tentang teks itu?”b Q = question mempertanyakan. Anak membuat beberapa pertanyaan di dalam hati.• Apa yang dapat saya harapkan ketika belajar dari teks itu?• Adakah informasi yang bisa saya peroleh mengenai berapa banyak butir-butir pembiayaan?• Adakah informasi yang bisa menjawab pertanyaan berikutnya yang ada di dalam lembar pekerjaan rumah saya?• Apakah saya perlu membaca bagian teks itu secara cermat, atau bisakah jika saya hanya melakukan skiming?c R = read membaca Anak membaca halaman itu dengan cermat untuk mendapatkan informasi. Di samping itu, anak bisa melakukan baca-ulang pada bagian-bagian yang sulit. Tanyakan;• Apakah pertanyaan saya sudah terjawab?• Haruskah saya mengeceknya lagi?• Apakah saya sudah memahami apa saja yang ada di halaman itu?d S = summarise meringkas. Anak menyatakan dengan singkat dengan kata- katanya sendiri butir-butir utama yang ada di dalam teks atau menarik kesimpulan atas apa yang sudah Sudiati. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 4 Keterampilan Berbahasa Reseptif. Kemdikbud.
Membaca Intensif – Pengertian, Ciri, Tujuan, Manfaat, Jenis & Cara Membaca – Pada kesempatan kali kami akan membahas materi Bahasa Indonesia mengenai Membaca Intensif yang dalam hal meliputi pengertian, ciri, tujuan, manfaat, jenis dan cara membaca, Nah, untuk info lebih lengkapnya. yuk simak dibawah ini Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat dan teliti terhadap teks yang dibaca. Membaca intensif ini diterapkan dalam upaya mencari informasi secara detail atau diterapkan pada pencarian informasi sebagai bahan diskusi. Pengertian lain dari membaca intensif adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam membaca dengan cermat agar memahami becaan teks dengan cepat dan tepat. Pengertian kemampuan membaca intensif yakni kemampuan memahami secara detail isi bacaan secara lengkap, akurat dan kritis pada suatu fakta, konsep, pendapat, gagasan, pengalaman, perasaan dan pesannya. Saat membaca beberapa pembaca biasanya membaca hanya satu atau hanya beberapa bacaan yang ada. Hal ini bertujuan agar menumbuhkan dan mengasah kemampuan dalam membaca dengan kritis. Membaca dengan intensif diistilahkan dengan teknik dalam membaca untuk pembelajaran. Keterampilan untuk membaca intensif membuat para pembaca paham pada teks, bisa pada tingkat lateral, kritis interpretatif, maupun evaluatif. Pada aspek kognitif, hal yang dapat dikembangkan dengan teknik membaca yang intensif itu ialah kemampuan untuk membaca dengan komprehensif. Ciri-Ciri Membaca Intensif Karakteristik membaca dengan intensif meliputi Membaca untuk meraih tingkat pemahaman yang tinggi dengan harapan dapat mengingatnya dalam waktu relatif dengan detail agar mendapat pemahaman seluruhnya yang meliputi isi dan bagian membaca ini sebagai dasar untuk belajar pemahaman yang lebih baik dan mengingatnya lebih intensif tidak memakai cara membaca tunggal tetapi dengan berbagai variasi teknik membaca yakni scanning, membaca komprehensif, skimming dan teknik membaca intensif yakni pengembangan keterampilan dalam membaca dengan detail yang menekankan pada pemahaman kata, pengembangan kosakata, kalimat dan pemahaman seluruh dari isi ini melatih siswa membaca kalimat pada teks secar cermat dan dengan penuh konsentrasi, adanya kecermatan, sehingga menemukan kesalahan struktur, kosakata, serta penggunaan ejaan atau tanda ini juga dapat melatih siswa untuk berpikir lebih kritis, kreatif dan inovatif. Tujuan Membaca Intensif Membaca intensif selain bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menentukan sebuah pokok persoalan atau perihal yang menarik dari suatu teks bacaan untuk dapat atau layak dijadikan sebagai bahan diskusi. Membaca intensif juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memilih salah satu atau beberapa pokok pikiran yang paling tepat untuk dijadikan sebagai bahan diskusi bersama teman. Selain dengan cara itu kita juga dapat menentukan bahan diskusi dengan cara membuat kesimpulan dari pokok-pokok pikiran itu kemudian mengambil inti sari persoalannya. Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan berkenaan dengan informasi yang layak untuk menjadi bahan diskusi antara lain dapat menambah pengetahuan atau wawasan, bermanfaat dan akan lebih baik jika sedang menjadi bahan pembicaraan masyarakat. Manfaat Membaca Intensif Adapun manfaat membaca intensif antara lain Pembaca menguasai isi teks secara mantap. Pembaca mengetahui latar belakang ditulisnya teks tersebut. Pembaca dapat mempunyai daya ingat yang lebih lama yang berhubungan dengan isi teks. Jenis-Jenis Membaca Intensif Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis membaca intensif, terdiri atas Membaca TelitiMembaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis. Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf. Membaca PemahamanMenurut Tarigan 198656 membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. Membaca KritisMembaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Membaca IdeMembaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan 198656 membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan a mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; b masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; c hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh. Membaca Bahasa AsingMembaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan. Membaca SastraMembaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian. Cara Membaca Intensif Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan berkenaan dengan informasi yang layak untuk menjadi bahan diskusi, antara lain dapat menambah pengetahuan atau wawasan, bermanfaat dan akan lebih baik jika sedang menjai bahan pembicaraan masyarakat. Dalam menyimpulkan mengenai informasi atau perihal yang layak dijadikan sebagai bahan diskusi dari suatu teks, kalian perlu melakukan hal-hal diantaranya sebagai berikut Membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal yang lain. Akan lebih baik jika kalian menemukan pokok-pokok pikiran yang ada kemudian memilih yang paling layak untuk dijadikan sebagai bahan diskusi. Mempertimbangkan kemampuan diri dan kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan kalian diskusiakan. Jangan sampai kalian menentukan diskusi yang menarik tetapi kalian sendiri tidak memahami persoalan tersebut. Mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait perihal yang akan didiskusikan. Demikianlah pembahasan mengenai Membaca Intensif – Pengertian, Ciri, Tujuan, Manfaat, Jenis & Cara Membaca semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian, semua terima kasih banyak atas kunjungannya.